Banyak orang yang menyangka bahwa
perbedaan antara Ahlussunnah Waljamaah dengan Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah
(Ja’fariyah) dianggap sekedar dalam masalah khilafiyah Furu’iyah, seperti
perbedaan antara NU dengan Muhammadiyah, antara Madzhab Safi’i dengan Madzhab
Maliki.
Karenanya dengan adanya ribut-ribut
masalah Sunni dengan Syiah, mereka berpendapat agar perbedaan pendapat tersebut
tidak perlu dibesar-besarkan. Selanjutnya mereka berharap, apabila antara NU
dengan Muhammadiyah sekarang bisa diadakan pendekatan-pendekatan demi Ukhuwah
Islamiyah, lalu mengapa antara Syiah dan Sunni tidak dilakukan ?.
Oleh karena itu, disaat Muslimin
bangun melawan serangan Syiah, mereka menjadi penonton dan tidak ikut
berkiprah.
Apa yang mereka harapkan tersebut,
tidak lain dikarenakan minimnya pengetahuan mereka mengenai aqidah Syiah
Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah). Sehingga apa yang mereka sampaikan hanya
terbatas pada apa yang mereka ketahui.
Semua itu dikarenakan kurangnya
informasi pada mereka, akan hakikat ajaran Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah
(Ja’fariyah).